Awal Mengenal Kampus - Majalah Literasi Dinamis

Breaking

Majalah Literasi Dinamis merupakan bagian dari Literasi Dinamis (LidiNews.com). Media Majalah Literasi Dinamis Membagikan informasi tentang Dunia Kampus dan Literasi.

Followers

Saturday, March 14, 2020

Awal Mengenal Kampus

Awal Mengenal Kampus
Oleh : Arjuna H T M
Ketika baru mengenal dunia kampus, berarti kamu harus beradaptasi tehadap lingkungan. Pertama memasuki dunia kampus pastinya memiliki kesan tersendiri. Sangat mungkin, karena kultur dan sistem pendidikan yang berbeda dengan lingkungan SMA. Yang artinya kamu akan bertemu dengan teman baru dan yang pasti adalah pengalaman baru. Banyak mahasiswa baru yang sudah mantap untuk menghadapi perubahan ini, tapi tak sedikit pula yang masih berdebar-debar untuk menghadapinya.

Namun, beberapa mahasiswa memiliki saudara atau teman yang sudah terlebih dulu memasuki dunia kampus. pasti sedikit lebih mengerti tentang perbedaan kultur kuliah dan sekolah bila dibandingkan dengan mahasiswa baru yang memang benar-benar tidak mengenal seorangpun di kampus tersebut.

Rasa penasaran untuk segera mengalaminya sendiri pastinya pernah dirasakan setiap mahasiswa baru. Sehingga, rasa penasaran akan terus meningkat, meskipun tidak jarang bercampur dengan perasaan takut akibat kurang percata diri. Apalagi anak yang benar benar merasa asing dengan dunia perguruan tinggi.

Perbedaan kultur dan system pendidikan yang saya maksud tadi contohnya mengenai sistem kredit semester atau biasa disebut SKS, pastinya sangat asing bagi mahasiswa baru karena selama duduk di bangku siswa tidak ada sistem kredit semester.

Pada sistem ini, tugas mahasiswa ialah memilih mata kuliah yang ingin dipelajari dalam kurun waktu satu semester, namun tetap mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku pada setiap perguruan tinggi.

Mata kuliah yang tercantum pada semester genap dan ganjil. Dalam sistem SKS juga sangat memungkinkan mahasiswa mengambil kembali (re-take) beberapa mata kuliah pada semester sebelumnya.

Misalnya, ketika semester tiga seorang mahasiswa mendapat nilai D (Nilai yang kurang memuaskan) untuk satu mata kuliah maka ia dapat re-take mata kuliah tersebut di semester lima atau tujuh. Tentunya dengan harapan nilai yang lebih baik dibanding nilai sebelumnya.

Hal ini sangat membantu mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Tapi sebenarnya ini juga memiliki potensi yang justru dapat membuat mahasiswa kesulitan menyelesaikan waktu studinya.  Banyak kasus yang menunjukkan mahasiswa suka menumpuk-numpuk beban  mata kuliahnya, yang pada akhirnya membuatnya kesulitan pada semester-semester mendatang.

Sebenarnya walaupun memiliki perbedaan, dunia perkuliahan juga memiliki persamaan dengan kultur dan sistem di sekolah. Masih ada laporan evaluasi hasil pembelajaran yang jika di sekolah disebut rapor, maka di kampus disebut Indeks Prestasi (IP). IP sendiri ada dua jenis, yaitu IP semester dan IP  Kumulatif biasa disebut dengan IPK. IP semester atau sering disebut IP ini ialah kumulasi dari nilai hasil belajar mahasiswa dibagi jumlah beban SKS dalam satu semester. Sedangkan IPK adalah kumulasi dari hasil belajar mahasiswa yang perhitungannya berdasarkan pada semua beban SKS yang telah ditempuh oleh mahasiswa.

Umumnya, mahasiswa sudah dianggap dewasa, sehingga diharapkan mampu untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola perkuliahannya sendiri.

Biasanya pihak kampus menyediakan seorang dosen pengampu atau pendamping akademik bagi mahasiswa.

No comments:

Post a Comment