Awal Mengenal Kampus
Ketika baru mengenal dunia
kampus, berarti kamu harus beradaptasi tehadap lingkungan. Pertama memasuki
dunia kampus pastinya memiliki kesan tersendiri. Sangat mungkin, karena kultur
dan sistem pendidikan yang berbeda dengan lingkungan SMA. Yang artinya kamu
akan bertemu dengan teman baru dan yang pasti adalah pengalaman baru. Banyak
mahasiswa baru yang sudah mantap untuk menghadapi perubahan ini, tapi tak
sedikit pula yang masih berdebar-debar untuk menghadapinya.
Namun, beberapa mahasiswa memiliki saudara atau teman yang sudah terlebih dulu memasuki dunia kampus. pasti sedikit lebih mengerti tentang perbedaan kultur kuliah dan sekolah bila dibandingkan dengan mahasiswa baru yang memang benar-benar tidak mengenal seorangpun di kampus tersebut.
Rasa penasaran untuk segera
mengalaminya sendiri pastinya pernah dirasakan setiap mahasiswa baru. Sehingga,
rasa penasaran akan terus meningkat, meskipun tidak jarang bercampur dengan
perasaan takut akibat kurang percata diri. Apalagi anak yang benar benar merasa
asing dengan dunia perguruan tinggi.
Perbedaan kultur dan system
pendidikan yang saya maksud tadi contohnya mengenai sistem kredit semester atau
biasa disebut SKS, pastinya sangat asing bagi mahasiswa baru karena selama
duduk di bangku siswa tidak ada sistem kredit semester.
Pada sistem ini, tugas mahasiswa
ialah memilih mata kuliah yang ingin dipelajari dalam kurun waktu satu
semester, namun tetap mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku pada setiap
perguruan tinggi.
Mata kuliah yang tercantum pada
semester genap dan ganjil. Dalam sistem SKS juga sangat memungkinkan mahasiswa
mengambil kembali (re-take) beberapa
mata kuliah pada semester sebelumnya.
Misalnya, ketika semester tiga
seorang mahasiswa mendapat nilai D (Nilai yang kurang memuaskan) untuk satu
mata kuliah maka ia dapat re-take
mata kuliah tersebut di semester lima atau tujuh. Tentunya dengan harapan nilai
yang lebih baik dibanding nilai sebelumnya.
Hal ini sangat membantu mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Tapi sebenarnya ini juga memiliki potensi yang justru dapat membuat mahasiswa kesulitan menyelesaikan waktu studinya. Banyak kasus yang menunjukkan mahasiswa suka menumpuk-numpuk beban mata kuliahnya, yang pada akhirnya membuatnya kesulitan pada semester-semester mendatang.
Sebenarnya walaupun memiliki perbedaan, dunia perkuliahan juga memiliki persamaan dengan kultur dan sistem di sekolah. Masih ada laporan evaluasi hasil pembelajaran yang jika di sekolah disebut rapor, maka di kampus disebut Indeks Prestasi (IP). IP sendiri ada dua jenis, yaitu IP semester dan IP Kumulatif biasa disebut dengan IPK. IP semester atau sering disebut IP ini ialah kumulasi dari nilai hasil belajar mahasiswa dibagi jumlah beban SKS dalam satu semester. Sedangkan IPK adalah kumulasi dari hasil belajar mahasiswa yang perhitungannya berdasarkan pada semua beban SKS yang telah ditempuh oleh mahasiswa.
Umumnya, mahasiswa sudah dianggap
dewasa, sehingga diharapkan mampu untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola
perkuliahannya sendiri.
Biasanya pihak kampus menyediakan
seorang dosen pengampu atau pendamping akademik bagi mahasiswa.
No comments:
Post a Comment