Seandainya Kampus Menjadi Ladang Bisnis - Majalah Literasi Dinamis

Breaking

Majalah Literasi Dinamis merupakan bagian dari Literasi Dinamis (LidiNews.com). Media Majalah Literasi Dinamis Membagikan informasi tentang Dunia Kampus dan Literasi.

Followers

Friday, April 17, 2020

Seandainya Kampus Menjadi Ladang Bisnis


Seandainya Kampus Menjadi Ladang Bisnis
Oleh : Arjuna H T M


Menjadi manusia berkualitas pasti akan sangat didambakan oleh setiap orang, apalagi berkualitas dalam hal akademik. Salah satu cara untuk menjadi berkualitas adalah dengan banyak-banyak belajar dan membaca buku.

Banyak hal yang dilakukan oleh setiap orang untuk mencapai hal tersebut salah satunya adalah mengenyam pendidikan dari sekolah dasar hingga memasuki perguruan tinggi. Namun tidak banyak juga yang mampu melanjutkan hingga perguruan tinggi karena biaya yang dikeluarkannya tidak sedikit.

Perguruan tinggi yang kebanyakan orang-orang menilainya sebagai tempat yang sangat pas untuk mencari ilmu pengetahuan, seiring pergerakan waktu mulai menurun. Minset orang-orang yang telah lama berkecimpung di dunia kampus akan sedikit demi sedikit berubah tentang esensitas kampus itu sendiri, mengetahui dinamika kehidupan di dalamnya yang kadang kala tidak linier dengan semestinya.

Jika dahulunya kampus adalah tempat intelektual muda yang haus akan ilmu pengetahuan serta kaum muda yang mempunyai segudang inovasi, hari ini mulai berbeda. Ada banyak kampus-kampus di Indonesia baik swasta ataupun negeri mulai berubah haluan. Hari ini kemasan luarnya sebuah kampus tetap pendidikan namun di dalamnya berisi tentang kehidupan tempat berbisnis.

Apakah kampus yang awalnya sebagai pusat kajian inteletual dan perlahan-lahan berubah menjadi ladang bisnis dapat di ketahui, jawabnny aadalah iya. Anda dapat mengetahui itu semua melalui beberapa hal yakni:

Kampus Berbadan Hukum ?

kampus dan berbagai dinamika di dalamnya tidak akan pernah terlepas dari sebuah permasalahan. Apalagi akhir-akhir ini muncul istilah kapitalisasi pendidikan yang banyak di perbincangkan. Pernahkah Anda mengetahui tentang kampus berbadan hukum atau PTN BH? Mungkin segelintir pemikiran kita akan memaknai PTN BH sebagai suatu lembaga yang mempunyai wewenang untuk mengelolah lembaga tersebut secara mandiri.
Dengan begitu kampus yang mempunyai predikat PTN BH tersebut akan mencari pendapatan tambahan sendiri, menambah gaji dosen dan sebagainya. Serta akan dengan leluasa menambahkan biaya perkulihan sesuai keinginan kampus itu tersebut. Apakah itu layak? Selama fasilitas dan sarana prasarana dan kebutuhan mahasiswanya terpenuhi dapat dikatakan layak. Namun, jika fasilitas danp rasarana tetap seperti biasanya hal tersebut perlu dipertimbangkan lagi. Awas, jangan-jangan itu perusahaan.

Membuka Jurusan Pasaran

Fenomena ini juga sering ditemui di sebagain atau berbagai perguruan tinggi. Salah satu yang dapat di jadikan patokan adalah menambahkan kouta pada beberapa prodi yang sangat banyak peminatnya. Jika demikian apa yang membedakan dengan perusahaan, perusahaan akan selalu menambahkan stok barang yang sangat diminati oleh konsumen, hal ini tidak etis jika di terapkan di kampus yang berada di Indonesia.

Idealnya kampus ataupun perguruan tinggi baik swasta maupun negeri menyediakan dan menyiapkan suatu fokus jurusan yang mempunyai nilai tinggi dalam meningkatkan SDM bangsa. Bukan malah menyiapkan fokus jurusan yang banyak peminatnya namun sedikit peluang kesuksesan di masa mendatang. Toh para mahasiswa melanjutkan pendidikan di dunia pendidikan untuk menciptakan kualitas diri baik di dunia kerja ataupun di tengah-tengah masyarakat.

Kurangnya Fasilitas Yang Dapat Menopang Kesuksesan

Mungkin Anda akan mengetahui dalam perguruan tinggi yang memiliki ketergantungan kepada alat-alat untuk menopang kesuksesan mahasiswanya. Seperti halnya laboratorium bagi mahasiwa yang sebagian aktifitas perkuliahannya adalah praktek dan penelitian. Seperti jurusan biologi, fisika, kimia, kedokteran dan lain sebagainya. Kampus yang memiliki fokus jurusan tersebut seharusnya memiliki laboratorium yang memadai jika tidak ada pasti sertiap mahasiswanya akan menanyakan “kemanakah uang SPP mahasiswa yang setiap semseternya selalu ditagih dengan nominan yang besar pula?”

Jika fenomena tersebut terjadi pada kampus Anda, cepatlah lakukan kajian mendalam serta analisis yang tajam untuk mengatahui perputaran dana yang dihasilkan dari biasa SPP mahasiswa, khawatir dana tersebut hanya diperuntukkan untuk menggaji para dosen serta karyawan lainnya tanpa memperhatikan derita yang dialami mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan.

Dari banyaknya fenomena yang terjadi hari ini, kehidupan kampus menjadi sangat mengkhawartirkan. Pasalnya banyak kampus atau perguruan tinggi cenderung mementingkan kuantitas serta citra dari kampus itu sendiri, bukan mementingkan kualitas para mahasiswanya yang sudah bersusah payah mengumpulkan biaya untuk terus menuntut ilmu pengetahuan. Awas jangan-jangan kampus yang demikian itu adalah model baru dari sebuah lembaga perusahaan, yang hanya memperdulikan dunia perekonomian tanpa sedikitpun melirik terhadap dunia literasi intelektual.

No comments:

Post a Comment