MAHASISWA PEDULI POLITIK - Majalah Literasi Dinamis

Breaking

Majalah Literasi Dinamis merupakan bagian dari Literasi Dinamis (LidiNews.com). Media Majalah Literasi Dinamis Membagikan informasi tentang Dunia Kampus dan Literasi.

Followers

Monday, April 6, 2020

MAHASISWA PEDULI POLITIK


MAHASISWA PEDULI POLITIK
Oleh : Arjuna H T M


Mahasiswa yang megaku dirinya adalah aktivis, sangat banyak. Bahwa sebenarnya dari orang-orang yang mengakui dirinya aktivis, belum memahami makna aktivis yang sebenarnya. Bahkan selalu berbicara dengan menuntut agar adanya perubahan-perubahan kearah yang baik dan lebih baik.

Kurangnya dari mereka yang mengaku aktivis adalah belum mencoba untuk melakukan perubahan selain dari menuntut ke substansi terkait.

Mahasiswa yang merasa  jauh dari kata aktivis ada yang mengatakan “saya tidak paham politik”, selain itu ada juga yang menyatakan “saya benci dengan politik”.  Bahkan, beberapa mahasiswa mengatakan “saya tidak peduli dengan politik”. Nah, dibalik pernyataan itu tidak satupun mahasiswa yang menyatakan bahwa tidak peduli dengan keadaan sosial atau perkembangan zaman.

Saya akan katakan bahwasanya “ketika anda seorang mahasiswa tidak mau tahu tentang politik, maka jangan katakan bahwa anda adalah mahasiswa sebagai Agent Of Change. Dengan intonasi tinggi saya katakan bahwa anda tidak layak lagi disebut sebagai mahasiswa.

Bagaimana mungkin seorang mahasiswa menjadi agen perubahan bila tidak paham dengan perpolitikan. Jangan dulu berbicara politik yang terjadi di tingkat nasional, bahkan bila tak paham dengan perpolitikan yang terjadi di lingkungan sekitar “Katakanlah di kampus sendiri” kemungkinan besar anda adalah salah satu korban dari penindasan. Sadar tidak sadar, anda adalah mahasiswa yang tertindas.

Salah satu yang sangat tidak diinginkan adalah seorang mahasiswa yang merusak nama baik mahasiswa itu sendiri di Indonesia. Mengakui diri seorang mahasiswa, tetapi tidak bertindak selayaknya mahasiswa.

Tidak peduli dengan perpolitikan yang terjadi di lingkungan sekitar. Kira-kira sampai kapan anak-anak yang akan sepertimu mau ditindas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab?

No comments:

Post a Comment