Langit, Jangan Marah! - Majalah Literasi Dinamis

Breaking

Majalah Literasi Dinamis merupakan bagian dari Literasi Dinamis (LidiNews.com). Media Majalah Literasi Dinamis Membagikan informasi tentang Dunia Kampus dan Literasi.

Followers

Friday, May 8, 2020

Langit, Jangan Marah!

LANGIT, JANGAN MARAH!
Oleh: Arjuna H T M
Tatkala sebelum surya tenggelam
Aku tunduk terdiam bertatapan dengan tanah
Sembari menikmati gemuruh
Menikmati rinai yang tak kunjung usai

Aku bahkan tak memikirkan apapun
Kecuali, angan angan "bila reda"

Sekilas,
Singgah di benakku
Suatu kejadian yang memaksaku untuk berimajinasi
Suatu ketika, Imajinasiku hilang setelah gemuruh menunjukkan kemarahannya

Aku tidak terlalu peduli
Mungkin,
Terlalu biasa menghadapi ancaman dan kekerasan
Kembali kupaksakan diriku berimajinasi
Imajinasi yang sama dengan beberapa detik yang lalu

Halilintar tampak jelas di atas sana
Tepat di hadapanku
Sempat aku terpikir,
Apakah langit benci?
Apakah awan marah?
Ataukah halilintar setuju, setuju dengan langit dan awan?

Sejenak,
Kuhentikan pemikiran konyolku
Kutunda Imajinasiku

Hitungan detik,
Aku tak lagi melihat rinai hujan sedikitpun
Awan gelap pergi
Langit menunjukkan diri

Apakah ada hubungannya denganku?
Seakan diriku salah berimajinasi
Padahal, Imajinasiku hanyalah wajah seorang wanita ciptaan sang Khalik

Esok,
Ketika aku mengulanginya
Apakah gemuruh akan marah lagi?
Rasa takut menghampiriku sore ini


Kabanjahe, 18 Maret 2020

No comments:

Post a Comment