CAKAP-CAKAP ESTAFET
Oleh : Arjuna H T M
Pada suatu hari
di suatu universitas negeri ternama, terdapat seorang mahasiswa semester 5 jurusan
Hukum bernama Raymhat. Ia adalah anak yang cukup pintar dan juga sering aktif dalam
kegiatan organisasi kampus. Dia orangnya juga easy going sehingga ia cukup disukai oleh beberapa rekan dan dosen-dosennya.
Namun terlepas
dari semua itu, Raymhat memiliki satu kebiasaan/sifat buruk, yaitu iri, dengki atau
gosip. Tak jarang pula ia membicarakan teman-temannya sendiri dari belakang. Terkadang, ia juga tak segan untuk
menyindir rekan, kakak tingkat, hingga dosen yang ia anggap kurang cakap dalam mengatur/melakukan
sesuatu. Pada satu waktu, pemilihan BEM baru kampus akan dilakukan dalam satu minggu
kedepan. Terdapat tiga calon yang merupakan kakak tingkat dari Raymhat, ketiga calon
itu adalah Raidi, Milkey, dan Kalpin.
Sebenarnya Raymhat
tak begitu menyukai ketiga calon tersebut, tetapi ia paling tidak suka dengan si
Raidi. Ia menganggap Raidi orangnya berpaham kanan yang hanya mementingkan uang
dan dirinya sendiri. Saat itu, Raymhat sedang di kantin bersama temannya yang
bernama Edi. Seperti biasa, ia menggosip dengan temannya itu.
“Eh Di, buat
pemilihan BEM kau udah tau pengen memilih siapa?” tanya Raymhat.
“Hmm Mhatgkin
aku bakal pilih Bang Raidi” Jawab Edi.
“Loh, emang
kenapa?” tanya Raymhat keheranan.
“Yaa menurut
aku kalau Bang Kalpin orangnya agak ribet kalau ngatur, terus kalau Bang Milkey
aku sudah kenal sejak SMA, event-event
yang dia urus waktu itu eenggak sampai ekspektasi sekolah, kalau Bang Raidi aku
sukanya karena dia santai orangnya tetapi juga teratur kalau menjalankan
organisasi” jelas Edi.
“Aih... kau salah,
memangnya kau engga tau kalau Bang Raidi Cuma mementingkan duit doang?” tanya Raymhat.
“Lah, emang iya?”
Edi keheranan.
“Kau tau enggak,
waktu UKMnya dia menyelenggarakan event
kemaren kenapa bulan April, bukannya Agustus? Yaa.. itu tadi, karena dia pengen
nyari duitnya, kan setelah itu dia lengser dari ketua” ujar Raymhat.
“Oh gituya” jawab
Edi dengan lugu.
Setelah itu Edi
selalu terngiang-ngiang akan perkataan si Raymhat tadi. Kemudian, dia menceritakan
hal tersebut pada salah satu temannya, Heru.
“Eh Ru… sini
bentar dah” ujar Edi.
“Kenapa Di?”
tanya Heru kebingungan.
“Emang bener
ya kalau Bang Raidi orangnya agak kapitalis gitu?” tanya Raymhat.
“Maksudnya?”
tanya Heru.
“Ya dia Cuma
mementingkan dirinya sendiri gitu, malah aku dengar-dengar dia juga sering mengambil
duit organisasi” jawab Edi.
“Aku dengar-dengar
juga gitu sih, aku juga sudah enggak percaya sama dia” timpal Heru.
“Aku juga nih,
nyesel aku pernah mengidolakan orang seperti dia” sahut Edi dengan nada sedikit
kesal.
Bahkan mereka
juga menceritakan keteman-temannya dari kampus lain. Pada saat hasil pemilihan BEM
keluar, Raidi kaget bukan kepalang saat melihatnya. Ternyata Ia hanya mendapatkan
suara sebesar 11% dari ketiga calon yang ada. Hal ini bukan tanpa alasan,
pasalnya Raidi juga sudah gencar mempromosikan dirinya ke setiap penjuru kampus.
Bahkan jabatan ia sebagai ketua salah satu organisasi ekstra kampus pun
dicopot. Ia pun langsung curiga bahwa ada orang yang memprovokasi untuk membenci
dirinya.
Ternyata ia juga
memiliki seorang intel bernama Mega
yang banyak orang tidak mengetahui hubungan keduanya. Ia memberitahu Raidi siapa
yang memulai isu ini. Usut punya usut,
ternyata Edi juga menceritakan hal ini pada Mega, yang merupakan gebetannya. Mengetahui
hal itu, Mega langsung menceritakan hal itu pada Raidi. Raidi yang mengetahui hal
itu langsung geram, ia berencana memberi Raymhat pelajaran.
Kebetulan ia
juga satu fakultas dengan Raymhat. Keesokannya setelah sepulang kuliah, Raidi langsung
menunngu Raymhat di dekat kelasnya. Setelah Raymhat kekauar, Raidi langsung memanggilnya.
“Mhat! sini Mhat!”
panggil Raidi.
“Oh, kenapa
bang?" tanya Raymhat.
Tanpa banyak
basa-basi Raidi langsung melayangkan kepalan tangannya kewajah Raymhat.
“BUKKK,” Raidi
menonjok muka Raymhat dengan sangat keras.
Semua orang
yang melihat kejadian itu langsung memisahkan mereka berdua. Lalu orang-orang
di sekitar langsung membawanya ke taman untuk membicarakan apa yang sedang terjadi.
Raidi memaksa Raymhat untuk mengekauarkan unek-uneknya dihadapannya. Setelah itu,
Raidi langsung menjelaskan pada Raymhat.
“Asal kau
tau aja, aku enggak pernah sedikitpun ngambil duit organisasi manapun, aku mengadakan
event di bulan April agar sebelum UAS
nanti aku bisa santai, INGAT ITU!!” Jelas Raidi dengan nada kasar dan kesal.
Setelah kejadian
ini Raymhat menyesalkan perbuatannya. Ia berjanji akan mengurangi kebiasaan iri,
dengki dan gosipnya.
Setelah saat
itu, Raymhat sering dikucilkan oleh teman-temannya dalam beberapa waktu. Meskipun
akhirnya Raymhat bisa mengembalikan nama baiknya.
“Cakap-cakap
Estafet”
Cakap-cakap
estafet ini contohnya saya menyampaikan hasil diskusi saya kepada anda.
Kemudian anda menyampaikannya kembali kepada teman anda yang lain, kemudian
teman anda menyampaikan lagi pada orang lain, begitu hingga seterusnya.
Jadi, dari
cakap-cakap estafet inilah yang membuat agitasi orang-orang dengan mudah
menyebarkan informasi apapun. Kemudian, dengan cepat isu tersebar di daerah
kampus hingga ke luar dari kampus.
Ketika
informasi internal kampus sampai ke luar, maka kemungkinan akan mucul isu baru
dan sangat memungkinkan mahasiswa mudah terpengaruh.
“Cakap-cakap Estafet”
ReplyDeleteCakap-cakap estafet ini contohnya saya menyampaikan hasil diskusi saya kepada anda. Kemudian anda menyampaikannya kembali kepada teman anda yang lain, kemudian teman anda menyampaikan lagi pada orang lain, begitu hingga seterusnya.
Jadi, dari cakap-cakap estafet inilah yang membuat agitasi orang-orang dengan mudah menyebarkan informasi apapun. Kemudian, dengan cepat isu tersebar di daerah kampus hingga ke luar dari kampus.
Ketika informasi internal kampus sampai ke luar, maka kemungkinan akan mucul isu baru dan sangat memungkinkan mahasiswa mudah terpengaruh.
Luar biasa, keren dah pokoknya, hehe...
“Cakap-cakap Estafet”
ReplyDeleteCakap-cakap estafet ini contohnya saya menyampaikan hasil diskusi saya kepada anda. Kemudian anda menyampaikannya kembali kepada teman anda yang lain, kemudian teman anda menyampaikan lagi pada orang lain, begitu hingga seterusnya.
Jadi, dari cakap-cakap estafet inilah yang membuat agitasi orang-orang dengan mudah menyebarkan informasi apapun. Kemudian, dengan cepat isu tersebar di daerah kampus hingga ke luar dari kampus.
Ketika informasi internal kampus sampai ke luar, maka kemungkinan akan mucul isu baru dan sangat memungkinkan mahasiswa mudah terpengaruh.
Luar biasa, keren dah pokoknya, hehe...